Manhaj Salaf

Manhaj adalah metode atau cara beragama. Salaf / Salafusshalih adalah para pendahulu dalam Islam.

Maka, mengikuti Manhaj Salaf artinya, mengikuti cara beragama berdasarkan pemahaman SalafusShalih. Sebagaimana sabda Nabi yang mulia Muhammad sallallahu'alaihiwassallam kepada putri Beliau, Fathimah radhiyallahu anha :

“Sesungguhnya sebaik-baik salaf (pendahulu) bagimu adalah aku.”(HR. Muslim)

Siapakah Salafusshalih?

Salafusshalih adalah para Sahabat, Tabi'in, Tabi'ut, Tabi'in Tabi’ut.

Dalil: "Sebaik-baik manusia adalah pada masaku ini (yaitu masa para Sahabat), kemudian yang sesudahnya (masa Tabi’in), kemudian yang sesudahnya (masa Tabi’ut Tabi’in).” (HR. Bukhari & Muslim)

Jadi, Manhaj Salaf adalah menjalankan ibadah sesuai berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahih sesuai dengan pemahaman para Sahabat, Tabi'in, dan Tabi'ut Tabi'in.
Berkata ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu,

“Barang siapa yang ingin mencari suri tauladan yang baik, maka jadikanlah yang telah meninggal sebagai suri tauladan, karena yang masih hidup tidak bisa dijamin selamat dari fitnah. Mereka itu adalah Sahabat Nabi Muhammad sallallahu’alaihiwasallam. Mereka adalah semulia-mulianya umat ini, yang paling baik hatinya, yang paling mendalam ilmunya, yang paling sedikit berlebih-lebihan. Mereka adalah sekelompok orang yang Allah pilih untuk menemani Nabi-Nya serta untuk menegakkan agama-Nya. Maka kenalilah jasa-jasa mereka dan ikuti jejak mereka serta berpegang teguhlah dengan akhlak serta agama mereka karena mereka berada di jalan yang lurus.”(Syarah Aqidah Thohawiyah 2/546 oleh Ibnu Abil ‘Izzi Al-Hanafi).

Hukum mengikuti Manhaj Salaf adalah kewajiban bagi seorang Muslim dan bagi siapa saja yang ingin masuk surga.

Dalil : “Orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah, dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah : 100)